Dalam perjalanan menuju ke ngawi untuk menghadiri sebuah undangan
pernikahan seorang teman mahasiswa fakultas agama islam jurusan pendidikan
agama islam yang sedang menjalankan studinya semester tujuh yaitu sholihin
al-awwali yang mana dia begitu merasa sangat senang dan bangga telah mengakhiri
masa-masa bujangnya demi mencapai ridho allah s.w.t. tujuan kedepannya agar
selalu dalam bimbingan keluarga dan para sahabat-sahabatnya menjadi keluarga
sakinah mawaddah warohmah.
Terbesik dalam senyumannya banyak makna dan nilai-nilai tersembunyi
menjadi makna sebagai ajang pedoman yang tak perlu di ketahui oleh seseorang,
karena akan menjadi sebuah pencerahan misteri dari pancaran senyumannya untuk
menenangkan hati agar semua orang menjadi senang dan bahagia, disitulah
terletak dari diri sendiri bagaiman membawa seseorang menjadi sebuah pengalaman
hidup kedepan.
Banyak orang yang tak mengetahui makna dari sebuah senyuman hanya
menganggap sepele dalam aktifitas sehari-hari maupun dalam diri kita sendiri dan
dalam lingkungan sekitar entah dari sahabat kerabat maupun yang paling terdekat
dari diri kita yaitu keluarga dan sanak family, begitu nan indah jika kita
mengetahui sebuah makna tersebut dari berbagai senyuman yang menawan disekitar
kita “senyum adalah ibadah dan malu bagian dari iman”.
Perlu kita ketahui dari sebuah senyuman seorang wanita dan seorang
pria sangat berbeda dalam artian makna yang tersembunyi di dalamnya dan situlah
menjadi sebuah misteri yang tak bisa terungkapkan dalam sekejab saja akan
tetapi membutuhkan waktu yang lama sehingga bisa membongkar semua apa yang
tersembunyi contohnya salah satunya “coba kita melihat dari sebuah senyuman
pengantin baru yang begitu menawan dan mempunyai makana masing-masing tersendiri
jika ada respon kita akan membalasnya dengan senyuman yang tak bisa diungkapkan
hanya bisa mengungkapkan selamat yah…bro..dan mbak…membukan lembaran baru dan
doa’a yang terungkap “barokallahu lakuma wabaroka alaikuma wa jama’a bainakuma
pikhoirin”.
Pasti ada yang terungkap sepatah kata apapun dari seorang yang
belum membuka lembaran baru “saya kapan yah..? target umur berapa…?
Ah…selesaiin dulu masa pendidikan yang saya jalani dan aku belum siapa jasmani
dan rohani biarkan orang-orang sekitarku yang mampu menjalani lebih duluan demi
menjalankan lembaran baru…justru mengungkapkan kepada sahabatnya keep smile yah
brooo…!!! J kutunggu
sehelai kertas yang bertuliskan UNDANGAN PERNIKAHAN J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar