Minggu, 14 Desember 2014

PRODI MAGISTER STUDI ISLAM UMY MENYELENGGARAKAN WORKSHOP BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI


UMY---- puluhan mahasiswa dan perguruan tinggi se-DIY mengikuti workshop bimbingan dan konseling islami yang diselenggarakan di Ruang Sidang Utama Gedung AR. Fakhruddin A Lt.5, sabtu(13/12).Workshop ini diprakarsai Magister Studi Islam UMY bertujuan untuk pemutakhiran teori-teori konseling actual dan meningkatkan kemampuan dan legitimasi konselor islam.
Karenanya konseling adalah upaya membantu individu belajar mengembangkan fithrah dan atau kembali kepada fithrah dengan cara memberdayakan iman, akal dan kemauan yang dikaruniakan allah kepadanya untuk mempelajari tuntunan allah dan rasulnya, agar fithrah yang ada pada individu berkembang dengan benar dan kokoh sesuai tuntunan allah SWT.
Dalam workshop ini menghadirkan pembicara Anwar Sutoyo Prodi S2 Bimbingan Konseling islam PPS UNNES dan Suwarjo Program studi Bimbingan Dan Konseling Islam UNY sebagaimana Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Konseling perpaduan tepat antara ekspresi tubuh rileks dengan kesiap-siagaan yang mengandung pesan bahwa antara A dan B merasa nyaman dan menerima apa adanya sedangkan kesiap-siagaan adalah perhatian konselor yang ditujukan melalui ekspresi tubuh yang menyiratkan pesan bahwa merasa apa yang diceritakan adalah penting, dan sungguh memahaminya.
Setiap segala sesuatu permasalahan yang ada di dunia ini pasti ada jawabannya di dalam Al-qur’an dan Hadist Sunnah rosulullah S.A.W. karena dalam mengembangkan fithrah pada intinya adalah mengembangkan iman, maka perlu diingat bahwa iman bukan hanya pengakuan dari mulut akan tetapi lebih dari itu adalah membenarkan dengan hati dan mewujudkan dalam amal perbuatan dan iman sesuatu yang amat penting bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat, dan oleh sebab itu manusia harus memelihara dan menyuburkannya ujar “Anwar Sutoyo.
Suwarjo” menambahkan konselor harus mencermati pokok-pokok pikiran dan perasaan untuk mengingat dalam hati, mengindentifikasi dalam hati, lalu pada saat yang tepat mengungkapkan kembali kepada konseli dengan gaya Bahasa dan kalimat konselor sendiri sebabnya dalam pemecahan masalah, konselor hanya memfasilitasi atau membantu konseli untuk mengambil tindakan nyata kearah pemecahan masalah dengan bantuan konselor dilakukan dengan membantu konseli dalam mengekplorasi, memahami, menentukan, menilai berbagai alternative, menetapkan alternative yang baik, mendorong komitmen dalam melaksanakan alternative yang telah ditentukan/dipilih dari sebuah masalah-masalah yang ada”. 

Senin, 08 Desember 2014

HMJ KKI UMY MENYELENGGARAKAN DISKUSI ILMIAH AL-QRU’AN SEBAGAI INSPIRASI SAINS TEKNOLOGI PERSPEKTIF KOMUNIKASI & PSIKOLOGI

Himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) komunikasi konsling islam (KKI) menyelenggarakan diskusi ilmiah al-quran sebagai inspirasi sains teknologi perspektif komunikasi & psikologi dan Untuk santunan anak yatim abu-dzhar al-ghifari. Seluruh mahasiswa KKI-KPI maupun dosen pembimbing wajib mengikuti diskusi ilmiah tersebut, senin (8/12) di gedung AR.Fakhrudin B/Lt.5.
Dalam diskusi ilmiah ini menghadirkan pembicara dari UGM “Veri Julianto M.Psi”. dan Dosen tetap jurusan Fakultas Agama Islam Komunikasi penyiaran Islam, “Dr. H. M Nurul Yamien, M.Si”. untuk memberikan pemaparan tentang menciptakan generasi umat berkembang yang berdasarkan Al-qur’an dan sebagai santunan anak yatim dan kalangan komunitas.
Ketua Jurusan (KAJUR) Komunikasi Dan Kepenyiaran Islam (KPI) Fakultas Agama Islam (FAI) H. Fhaturrahman kamal Lc. M.Si. ikut turut memaparkan dalam sambutannya “sebagai konselor harus memiliki dinamika kehidupan triologi yaitu berilmu, beradab dan berdayaguna untuk menciptakan ilmu pengentahuan sehingga tidak mendikotomikan dengan satu sama yang lain, karena wujud sebuah dinamika yang ada dunia ini adalah satu yang saling berkaikatan”.
Ketua panitia Rahmat Arifin memberikan ulasan “hari yang berharga ini jangan disia-siakan karena ini sebagai pelajaran untuk menjadi wadah pendidikan dan pengalaman kedepan, dalam diskusi ini ICC bertujuan untuk hal Ibadah dan Al-qur’an sebagai pedoman hidup di dunia maupun di akhirat kelak, dan tak lupa juga memberikan santunan kepada anak yatim atas partisipasi social kemanusiaan maupun dalam ibadah dalam lingkup konselor”.
Pembicara diskusi Very Julianto mengatakan “alqur’an adalah sebagai obat atau al-syifa yang dapat dijelaskan secara ilmiah, makadari itu sebagai konselor perlu mengetahui titik permasalahan lingkungan dikalangan generasi muda zaman sekarang yang terpengaruh oleh kebiasaan dalam kekerasan contohnya penggunaan narkoba, sabu-sabu, menjual kakaknya demi mendapat apa yang ia inginkan, bukan hanya itu saja akan tetapi masih banyak yang harus diketahui dan jeli melihat terhadap bagaimana cara menyelesaikan sebuah masalah kedepannya. Dan nurul yamien mengungkapkan “setiap gerakan dalam sholat adalah santunan bagi kehidupan kita sehari dan mempunyai makna contohnya kita melihat budaya yang ada disekitar kita maupun budaya barat ketika ruku mereka akan memberikan hormat, takbirotul ihrom juga sebagai rasa ampunan dan sapaan kerhormatan dan berserah diri atas kesalahan yang apa dilakukan, tak hanya itu saja didalam Al-quranpun banyak makna perlu diketahui tentang tatakrama dalam kehidupan sehari-hari verbal maupun non verbal bahkan ada yang tidak kita ketahui makna kandungan isi Al-quran diluar nalar kita”.
Ketua HMJ ikram mengungkapkan “kita sebagai generasi muda harus berperan aktif dalam segala bidang, untuk menjujung tinggi peran sebagai konselor berilmu, beradab dan berdayaguna sehingga terciptanya masyarakat yang mulia, mengingat peran ICC sudah 9 tahun sampai sekarang dan bekerjasama dengan komunitas lainnya untuk memperluas wawasan generasi umat berkembang yang berdasarkan Al-Qur’an.


Rabu, 03 Desember 2014

Pameran Haritage photography di lobi timur fisipol UMY

di lobi timur fisipol, jurusan ilmu komunikasi UMY mengadakan pameran heritage photografi untuk bisa mengispirasi mahasiswa berkarya, berinovatif dan berkualitas. Sekitar  puluhan mahasiswa ikut turut menyaksikan hasil karya photografi yang tertata rapi nan indah dan menawan disaat mereka duduk dan melewati di area sekitarnya, photografi merupakan kebutuhan yang vital, sebab photografi merupakan salah satu daya pemikat bagi para pembacanya. Selain itu, photografi merupakan pelengkap dari berita tulis penggabungan keduanya, kata-kata dan gambar, sesuai dengan kenyataan  dari sebuah peristiwa, seolah-olah pembaca sebagai pembaca dari peristiwa tersebut.
“Vian sebagai salah satu peserta pameran heritage photografi mengungkapkan “tema yang kami angkat adalah sebuah gambar bangunan kuno seperti bangunan-bangunan yang bisa menceritakan tentang sejarah kota, kebudayaan dan seni arsitektur untuk meningkatkan ketahanan nasional budaya dan dapat juga dijadikan mata rantai sejarah yang tidak terputus  sehingga data dan informasi budaya untuk pendidikan dan penelitian tidak hilang”.
            Sebanyak tiga puluh hasil karya yang ditampilkan memiliki beberapa gambar bangunan kuno sesuai teknik pengambilan gambar untuk menghasilkan yang lebih baik contohnya dengan teknik menggunakan kaleng yang kosong sesuai inisiatif titik timer pencahayaan mengena, super clos-up (detail), clos-up, medium, atau long shot terhadap pokus pada objek yang akan diambil, “alif mengatakan pelaksanaan yang kami kerjakan secara keseluruhan membutuhkan proses sekitar enam jam untuk bisa menghasilkan karya yang lebih dan memuaskan tersendiri”.

            Dalam pameran ini dilaksanakan selama kurang lebih satu pekan sehingga mahasiswa yang lainnya bisa melihat dan menikmati hasil karya tersebut, dan perlu diketahui bahwasanya dalam dunia photografi itu kemampuan memotret dan pengambilan gambar yang berbeda, pasti akan merasakan kesenangan dan memuaskan ketika melihat hasil karya tersendiri yang bebeda untuk itu bagi ingin menciptakan sebuah karya yang baik marilah belajar dari sekarang gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu….!!!

SAKITNYA ITU DI SENYUMAN YANG MENAWAN

Dalam perjalanan menuju ke ngawi untuk menghadiri sebuah undangan pernikahan seorang teman mahasiswa fakultas agama islam jurusan pendidikan agama islam yang sedang menjalankan studinya semester tujuh yaitu sholihin al-awwali yang mana dia begitu merasa sangat senang dan bangga telah mengakhiri masa-masa bujangnya demi mencapai ridho allah s.w.t. tujuan kedepannya agar selalu dalam bimbingan keluarga dan para sahabat-sahabatnya menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah.
Terbesik dalam senyumannya banyak makna dan nilai-nilai tersembunyi menjadi makna sebagai ajang pedoman yang tak perlu di ketahui oleh seseorang, karena akan menjadi sebuah pencerahan misteri dari pancaran senyumannya untuk menenangkan hati agar semua orang menjadi senang dan bahagia, disitulah terletak dari diri sendiri bagaiman membawa seseorang menjadi sebuah pengalaman hidup kedepan.
Banyak orang yang tak mengetahui makna dari sebuah senyuman hanya menganggap sepele dalam aktifitas sehari-hari maupun dalam diri kita sendiri dan dalam lingkungan sekitar entah dari sahabat kerabat maupun yang paling terdekat dari diri kita yaitu keluarga dan sanak family, begitu nan indah jika kita mengetahui sebuah makna tersebut dari berbagai senyuman yang menawan disekitar kita “senyum adalah ibadah dan malu bagian dari iman”.
Perlu kita ketahui dari sebuah senyuman seorang wanita dan seorang pria sangat berbeda dalam artian makna yang tersembunyi di dalamnya dan situlah menjadi sebuah misteri yang tak bisa terungkapkan dalam sekejab saja akan tetapi membutuhkan waktu yang lama sehingga bisa membongkar semua apa yang tersembunyi contohnya salah satunya “coba kita melihat dari sebuah senyuman pengantin baru yang begitu menawan dan mempunyai makana masing-masing tersendiri jika ada respon kita akan membalasnya dengan senyuman yang tak bisa diungkapkan hanya bisa mengungkapkan selamat yah…bro..dan mbak…membukan lembaran baru dan doa’a yang terungkap “barokallahu lakuma wabaroka alaikuma wa jama’a bainakuma pikhoirin”.

Pasti ada yang terungkap sepatah kata apapun dari seorang yang belum membuka lembaran baru “saya kapan yah..? target umur berapa…? Ah…selesaiin dulu masa pendidikan yang saya jalani dan aku belum siapa jasmani dan rohani biarkan orang-orang sekitarku yang mampu menjalani lebih duluan demi menjalankan lembaran baru…justru mengungkapkan kepada sahabatnya keep smile yah brooo…!!! J kutunggu sehelai kertas yang bertuliskan UNDANGAN PERNIKAHAN J.

TIDUR BERALAS TIKAR TIPIS

Mengumpulkan mahasiswa yang belum saling kenal untuk bekerja dalam satu tim selama dua hari (20-21 November) secara live in di kawasan huntap Cangkringan, Sleman bukanlah pekerjaan mudah. Diawali dengan mengundang mahasiswa melalui sebuah media sosial. Tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya, ternyata animo mahasiswa yang ingin mendaftar sangat tinggi hingga berjumlah 42 orang, sementara yang dibutuhkan hanya 15 orang reporter.
Waktu yang sangat pendek untuk melakukan seleksi (kurang dari sebulan) tidak mengurungkan tekad Swara Kampus membentuk Tim Ekspedisi Reportase untuk yang pertama kali. Pendaftar diseleksi berdasarkan kiriman contoh hasil liputan/tulisan ke alamat email swaka, dan hingga batas waktu yang sudah ditetapkan terpilihlah 15 orang anggota tim.
Mahasiswa yang tergabung berasal dari beragam daerah yakni DIY, Jateng dan Jatim. Anggota tim terdiri dari: Anisa Alfi Nur Fadilah (UNISBA – Blitar), Susi Lestari (UNNES – Semarang), Dian Nurhayati (Vokasi UGM), Nani Kurniasih (UIN Yogyakarta), Melawati Nur Kamilah (Vokasi UGM), Listi Wulandari (Vokasi UGM), Muhammad Rifqi Afdillah (Vokasi UGM), Risma Dewi Purwita (UPY), Ofirisa Utami (UST Yogyakarta), Vikra Alizanovic (UGM), Ilmiyanti (UMY), Rema Apriiawan (UMY), dan Ali Akbar (UMY).
Tahap berikutnya segera menyiapkan pembekalan dengan tujuan untuk pembagian tugas dalam sebuah team work, mengenal lokasi dan kontens serta memahami tugas-tugas di lapangan. Dengan cepat anggota tim saling berinteraksi akrab karena penugasan peliputan dibagi ke dalam lima kelompok sesuai dengan topik masing-masing. Persiapan telah dilakukan dan Tim mulai bergerak pada Kamis (20/11) pagi menuju lokasi Huntap Pagerjurang.
Ternyata tidak semua anggota pernah melakukan peliputan kawasan semacam ini. Enggar dan Listi mengaku sedikit minder kepada anggota lain yang dianggapnya sudah sering membuat tulisan hasil liputan semacam ini, “Kami masih harus banyak belajar dari teman-teman di Swara Kampus,” ujar Listi. Sebaliknya bagi Susi dan Anisa meski mengaku hobi menulis namun mereka menyadari sebagai mahasiswa luar daerah mereka tidak begitu menguasai medan, “Baru datang tadi malam dari Blitar langsung berangkat ke lokasi, perlu penyesuaian cuaca,” ucap Anisa sambil tersenyum, “Saya malah hampir tidak bisa sampai Yogya karena sulitnya kendaraan umum dari Semarang,” tambah Susi.
Perjalanan ditempuh kurang lebih setengah jam melalui jalan menanjak dan masih tampak rerimbunan hijau pohon mahoni. Tiba di lokasi anggota tim langsung menyebar guna melakukan observasi dan juga mengejar narasumber untuk wawancara. Berbekal semangat serta keterampilan para reporter bergerak cepat dari satu titik ke titik yang lain. Tim baru berhenti “berburu” berita saat sore menjelang, dan seluruh anggota tim berkumpul melakukan evaluasi bersama, sharing, saling memberi masukan, serta menambah informasi. Beberapa masalah yang ditemui di lapangan pun disampaikan untuk dibahas berasama dan dicarikan penyelesaiannya.
Saat malam hingga larut beberapa liputan masih dilakukan (tidak jarang harus menempuh jalan yang licin, sulit dan berbahaya akibat sisa lahar dingin). Sebagian melakukan diskusi kecil dengan kelompoknya dan sebagian lagi ada yang sudah mulai membuat kerangka tulisan atau sekedar mengetik “catatan kecil” selama peliputan. Komunikasi tetap dilakukan satu sama lain, bahkan bercanda atau jalan-jalan bersama kadang menjadi aktivitas yang bisa menghilangkan tekanan karena mengejar deadline yang hanya diberikan waktu selama dua hari. Kompak, akrab dan saling membantu merupakan kunci dari kerja tim ekspedisi, termasuk saat istirahat malam rela berdesakan di sebuah rumah pondokan kecil dan hanya beralas tikar tipis.
Kesemua anggota mengaku merasa betah berada di lokasi huntap Cangkringan karena suasananya yang nyaman dengan udara sejuk serta masyarakatnya ramah-ramah. Tidak kalah penting dalam tim sendiri suasana kekeluargaan semakin terasa, karena baru kenal dan berasal dari daerah berbeda sehingga banyak cerita dan pengalaman yang bisa mereka share, “Senang bertemu dengan teman-teman baru dalam tim. Mereka lucu-lucu tapi juga hebat-hebat, menyenangkan deh pokoknya bisa menambah saudara dan pengalaman,” cerita Nani.
Pada akhirnya tugas peliputan merupakan ajang untuk saling belajar, karena banyak hal baru yang bisa ditemukan baik saat melakukan observasi maupun wawancara. Hal yang paling bisa dijadikan sebuah pelajaran bahwa apapun bisa dilakukan sepanjang ada rasa saling membutuhkan serta semangat kebersamaan. Menghuni sebuah kawasan baru dalam jumlah besar tentu membutuhkan adaptasi dan perubahan kebiasaan maupun pola pikir. Warga huntap di Cangkringan berjuang untuk itu, berjuang demi hidup dan kehidupan anak cucu mereka kelak. Petualangan Tim Ekspedisi Swara Kampus KR pun berakhir sementara dan bersiap untuk tugas peliputan baru di sebuah kawasan baru.
Dari Lembah Merapi                
Pagerjurang, Cangkringan - Sleman.

(Tim Ekspedisi Swara Kampus KR)

Kondisi Pagar Jurang Paska Erupsi Gunung Merapi 2010

Sleman---Huntap pagar jurang, Kecamatan Cangkringan sebagai kawasan relokasi setelah erupsi Gunung Merapi 2010 yang dimulai 26 Oktober hingga pertengahan November 2010 dikarenakan tempat kawasan mereka tinggal sebelumnya tidak boleh ditempati lagi disebabkan tempat kawasan rawan bencana erupsi berasal dari Gunung Merapi sesuai dengan yang sudah ditetapkan UUD Perpres No. 70 2012. Rekompak (Rehabilitasi Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman berbasis Komunitas) merupakan program pemerintah sehingga menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktoral Jendral Cipta Karya. Perencanaan rehabilitasi dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, yakni menempatkan masyarakat menjadi pelaku utama dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi permukiman di wilayahnya sendiri. Pak Meizar mengungkapkan bahwa timnya menggerakkan masyarakat tidak hanya memindahkan masyarakat dari rawan bencana ke wilayah yang lebih aman atau membangunkan permukiman akan tetapi membangkitkan semangat masyarakat agar dapat bertahan hidup, tidak trauma, dan berpartisipasi seperti dalam bidang ekonomi kandang komunal, tempat usaha dan menyediakan fasilitas-fasilitas sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat setempat.
                                                  
Kawasan huntap berada di dua Kabupaten yaitu Kota Yogyakarta dan Kabupaten Megelang. Untuk daerah Kota Yogyakarta terdapat huntap sejumlah 18 titik sedangkan di Kabupaten Magelang terdapat 20 titik penempatan kawasan rehabilitasi dan rekonstruksi sector perumahan permukiman. Disetiap huntap pembagian fasilitas dari pemerintah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dengan pertimbangan fasilitas sosial lingkungan permukiman pembuatan rumah namun juga tentang mengembalikan kehidupan, membangun kembali komunitas, lingkungan dan modal sosial bersama. Karena itu pelaksanaan permukiman kembali sangat memerhatikan jarak terhadap sumber daya seperti lahan untuk rumput pakan ternak, lahan pertanian, pasar, layanan kesehatan dan jalur komunikasi dan hubungan dengan masyarakat lain. Dari segi spiritual warga huntap ini memiliki budaya yang bernilai kekeluargaan, kebersamaan, tempat ibadah, situs spiritual merupakan faktor utama yang menjadi perhatian. Dibeberapa huntap yang didampingi tim dari Rekompak dibangun fasilitas umum dan fasilitas sosial berupa rumah produksi, masjid, kandang komunal, posyandu dan balai warga.

Desain rumah, layout permukiman, dan fasilitasnya sejalan atau sesuai dengan cara hidup warga. Hal tersebut dapat mempengaruhi kehidupan perekonomian warga huntap. Kehidupan keluarga mereka semakin lebih baik daripada kehidupan mereka di tempat semula, sehingga adanya interaksi yang positif antara sesama warga di lingkungan huntap. Maka, terciptanya hubungan yang harmonis dan nyaman antara warga huntap dengan warga masyarakat sekitar huntap.
“Infrastruktur sudah memenuhi standar SNI yang mempersyaratkan Undang-Undang Pemukiman, juga yang mengatur jumlah penduduk, luas wilayah, dan fasilitas” begitu penuturan dari Bapak Wijang selaku Urban Design Rekompak JRF. “Bukan hanya infrastrukturnya saja tetapi juga social, display, showroom, mesjid, pekerjaan umum dan urusan pengelolaan limbah” tambahnya disela-sela acara Kenduri Budaya yang diadakan pada tanggal 20-21 November 2014. Kegiatan ini untuk menghibur warga huntap disekitar.

Pengolaan limbah komunal dan praktek tentang mengelola pemukiman dilakukan oleh warga huntap, karena dari pihak Rekompak hanya mendampingi saja agar tercipta masyarakat yang mandiri. “Bukan hanya sekedar benar namun dengan estetika agar lebih asri dan nyaman tutur Tim Rekompak.
Fasilitas di huntap ini sudah cukup tersedia namun ada beberapa fasilitas yang belum dikelola dengan benar. Misalnya saja, biogas yang belum dikelola karena beberapa perlengkapan belum terpenuhi. Menurut pengakuan Kepala Lurah Huntap Pagar Jurang, TPU yang masih belum terealisasi dengan baik. Sehingga perlu kesadaran dari masyarakat setempat untuk mengelola bak sampahnya. Karena masyarakat tidak terlepas dari limbah sampah, maka hal ini sangat penting bagi kebersihan lingkungan.


UMY MENYELENGGARAKAN KONSER PERDAMAIAN UNTUK PALESTINA

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan konser perdamaian dan amal untuk palestina. Tingginya antusias dari puluhan masiswa dan mahasiswi maupun Umum untuk menghadiri konser selasa malam (2/12) di sportorium UMY.
Dalam konser perdamaian ini menghadirkan tim orchestra dan penyanyi local yaitu sunshine voice, paduan suara UMY dan serambi bagelen. dan menghadirkan langsung tim orchestra dari palestina Jerusalem Arabic Ensable yang berjumlah 12 orang, diantaranya shamira sebagai dari vokalis, Ala Ishaq, Mohammad Jamal Rioub, Hanin Jamal Rjoub, Rahaf Y. Madieh, Basil Fatihah, George Ghattas, Eleni Mustaklem, Hiba Omari, Husain, dan Jaqob Hammodeh sebagai musikus, serta manajer tim yaitu mohammed’Awar.
Kedutaan besar (DUBES) palestina di Indonesia, Fariz Mehdewi, ikut turut menghadiri dalam konser perdamaian untuk palestina, ia juga menyambut baik yang diselenggarakan oleh UMY. Bahkan mengucapkan terima kasih banyak pada masyarakat Indonesia, khususnya Yogyakarta dengan menyambut kedatangan tim orchestra dari palestina untuk mempererat tali hubungan silaturahmi antara Indonesia dan Palestina agar lebih dekat dalam langkah kemanusiaan untuk palestina, dan berterima kasih juga telah memberikan bantuan kemanusiaan yang diberikan dari masyarakat Indonesia” ujarnya.
Ia juga mengatakan kota Yogyakarta sebagai kota yang damai karena kondisi atmosfernya jauh lebih berbeda dengan negaranya di Palestina, oleh sebab itu ia mengharapkan kepada masyarakat Indonesia agar menyempatkan waktu untuk bisa berkunjung ke Palestina, dan beliau juga mengharapkan warga Indonesia lebih banyak berkunjung ke Yerusalem sebagai salah satu kota suci terdiri tiga agama. Dan Menghimbau masyarakat Indonesia mengetahui kondisi di negaranya dan mendukung atmosfer perdamaian” imbuhnya.

Di saat Ketua pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Samsudin dalam videonya pemaparan yang diutarakan pada malam Konser Perdamaian, Konser yang sebelumnya juga dilaksanakan di Jakarta pada Malam Minggu (30/11) itu merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia terhadap masyarakat palestina. Oleh karena itu masyarakat palestina saat ini masih terus memperjuangkan kemerdekaannya atas Israel. “saya juga berharap, agar konser ini bisa menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat Indonesia kepada masyarakat palestina, yang hingga saat ini masih berjuang di Medan perang untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka” ungkapnya.

MAHASISWA TIDAK MENAATI PERATURAN GATE KELUAR MASUK KENDARAAN DI DALAM KAMPUS UMY

Dipagi hari maupun dimalam hari puluhan mahasiswa tidak menaati peraturan gate keluar masuk kampus terpadu UMY dengan menggunakan kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda empat yang hendak lewat keluar masuk di kawasan gate utama kampus, selatan maupun utara. Seorang petugas gate kampus UMY dengan berseragam celana hitam dan baju putih bergaris lurus justru sibuk dengan tugasnya mengatur gate kampus sambil duduk mempersiapkan pemasangan kartu tanda keluar masuk kampus terpadu UMY demi keamanan dan ketertiban keluar masuk kendaraan sehingga disetiap pemakai kendaraan beroda dua maupun beroda empat merasa aman dan tidak khawatir terhadap curanmor atau pencurian mobil, Nampak wajah yang begitu bersahaja menyapa para pengendara kendaraan beroda dua maupun beroda empat yang hendak keluar masuk.
Pria kelahiran kurang lebih 30 tahun-an silam itu bernama saiful menurutnya ia telah bertugas sebagai penjaga gate kampus UMY selama satu bulan yang lalu. “saya bekerja sebagai penjaga gate kampus sekitar satu bulan, ia merasa bangga bisa bekerja dengan baik salah satunya banyak kenalan dikalangan intelektual, dan ia merasa sedih ketika bertugas melihat puluhan mahasiswa tidak mengerti akan kedisipilan kampus yang ada, aktivitas tugas dia disini bukan hanya menjaga gate keluar masuk kendaraan akan tetapi aktif di organisasi muhammadiya di IPM (ikatan pemuda muhammadiyah) sebagai anggota ucapnya sambil tersenyum”.
Meskipun disisi lain keberadaan gate kampus dibeberapa tempat sedikit banyak berkontribusi terhadap keamanan berkendara roda dua maupun roda empat, ini yang masih sering terjadi kehilangan, namun menurut pak saiful infrastruktur tempat gate kampus masih kurang minim atau kurang maksimal, seperti inilah yang masih terjadi masalah utama akan kerawanan kehilangan selama ini. “sebenarnya disini kita harus sadar akan kepentingan terhadap barang kita miliki demi keamanan barang bawaan masing-masing, jadi setiap berkendara lewat, tidak ikut serta merta memasang kartu tanda kendaraan keluar masuk kampus dimohon seluruh mahasiswa dosen maupun karyawan untuk menunjukkan STNK (surat tanda nomor kendaraan bermotor) ketika meninggalkan kampus demi menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

JALAN KEBIMBANGAN

Rasa kekosongan ini selalu menghantui dalam kebimbanganku untuk menuju suatu tujuan yang ada agar selalu terisi dengan kegiatan yang tak hanya merasa dalam kegalauan entah kenapa dalam diri saya sendiri seperti ini padahal rasa kemauan untuk beraktifitas mengisi kekosongan sangat tinggi pada akhirnya terjadilah seperti apa yang saya kerjakan sekarang, selalu berdiam dalam kesepian pilu di sebuah kamar nan sederhana.
Tak kuketahui dalam diri saya sendiri seandainya mereka mengetahui dalam hal ini pasti mereka akan mengerti bagaiman rasa kebimbangan disetiap hari, tapi kuyakin merekapun merasakan apa yang saya rasakan sekarang, aku pikir semua yang dialami setiap orang hal biasa akan tetapi banyak yang mengalami permasalahan tidak tau bagaimana dia mengendalikan semua masalah yang baik.
Disetiap permasalahan ini selalu terkekang dalam jiwa yang terlilit oleh beban untuk menyelesaikan sebuah tekanan dalam jiwa yang tak tenang, untuk menghadapi semua beban perlu memerlukan waktu yang tenang untuk menyelasaikan secara baik mungkin, jika kita menganggap semua berat maka semuanya akan sulit untuk diselesaikan.
Mengisi kegiatan dengan sehari-hari memerlukan reflek pemikiran yang tenang agar selalu tidak tertekan hal-hal yang membebani, apabila ada sesuatu yang mengganjal dalam jiwa atau pemikiran harus direflekskan dalam artian ditenangkan tak ada yang harus dibebankan dalam diri sendiri dan ingatlah dimana saat kita merasa bahagia dalam kehidupan kita.
Ingatlah rasa sakit ini selalu akan ada jika kita tidak tau bagaiman cara menyelasaikan dengan baik agar selalu mengontrol pola hidup yang sehat teratur dalam beraktifitas dan jang mengosngkan pikiran disaat sendiri apalagi sampai prustasi pada keadaan yang tak memungkinkan dan di anjurkan selalu berkomunikasi pada teman yang bisa diajak bertukar pikiran antara satu sama lain agar selalu baik-baik.

Tujuan utama adalah tertujulah pada seseorang yang kamu senangi dan bisa membawa kamu dalam kedamaian kedepannya sehingga pola hidup nan cerah, berwajah berseri-seri dan berzikir kepada allah s.w.t hanya kepada dialah kita bisa lebih tenang untuk mengadu dalam curahan doa yang kita utarakan secara nalariah, sungguh nikmatnya dalam berkehidupan untuk selalu bersyukur kepadanya.